Seniman Mural Lokal Hadirkan Art Tunnel yang Kece di Sirkuit Mandalika
Pertamina Mandalika International Street Circuit terus diperindah dimana dalam rangka menyambut perhelatan lomba balap internasional, MotoGP Pertamina Grand Prix Of Indonesia yang berlangsung pada 18 - 20 Maret 2022.
Bagian terowongan sirkuit yakni North Tunnel dan South
Tunnel yang nantinya menjadi penghubung ke arena balap untuk para penonton
MotoGP, diubah menjadi artistik lewat sentuhan tangan-tangan kreatif anak
bangsa.
Terowongan seluas 1.935 meter persegi ini terlihat indah
dengan hadirnya visual art berwarna-warni.
Karya ini merupakan kolaborasi antara Pertamina dengan
para seniman lokal yang tergabung dalam komunitas grafiti terbesar di Asia
yaitu Gardu House yang ingin memberikan pengalaman positif bagi penikmat
olahraga otomotif dari berbagai belahan dunia, khususnya bagi mereka yang akan
datang ke Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Hadirnya Art Tunnel ini juga diharapkan dapat
memberikan excitement bagi pengunjung sirkuit dan sebagai bentuk dukungan dan
kolaborasi dengan artis-artis baik lokal NTB maupun dari kota-kota lainnya di
Indonesia,"jelas Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah
Usman, dikutip oleh MNC Portal Indonesia.
Proses kreatif North Tunnel dan South Tunnel telah
melibatkan setidaknya 50 seniman visual dari berbagai kota di Indonesia.
Dikerjakan selama 12 jam setiap harinya dengan waktu
kurang lebih sepanjang 14 hari, karya mural tersebut akhirnya siap dipublikasikan.
North Tunnel yang menjadi jalur penonton di tribune VIP
diarsiteki langsung oleh seniman graffiti terkenal asal Jakarta, Darbotz dan
Stereoflow. Karya tersebut diberi judul The Harder The Battle, TheSweeter The
Victory.
Konsep ini menggambarkan kerasnya perjuangan para
pembalap yang berlaga di Sirkuit Pertamina Mandalika. Walaupun semuanya adalah
insan yang kompetitif, namun hanya beberapa pembalap terbaik yang naik podium
dan merasakan the sweetest victory.
“Penggarapan yang cukup megah, karena nggak hanya sisi
kanan dan kiri saja, tetapi kuga sisi langit-langitnya. Senang rasanya bisa
memberikan bentuk visual yang dinamis. Berharap bisa memberikan suasana ceria
dan segar ketika orang-orang melewati tunnel utara ini.” ucap Adi Dharma salah
satu seniman yang terlibat.
Sementara South Tunnel yang memiliki
luas 731,2 meter persegi dan menjadi jalurpenonton, dibidani oleh local hero
asal Mataram Lombok, Nusa Tenggara Barat, Paerstud. Bersama tim dari 20 orang
visual artist dari berbagai daerah di NusaTenggara Barat, Paerstud menghadirkan
mural dengan konsep berjudul Energizing Mandalika For A Brighter Indonesia.
Objek utama dari visual art yang digambarkan Paerstud dan
kawan-kawan adalah Burung Garuda yang bergerak maju ke arah yang lebih baik,
yang dipadukan dua objek entitas kultural masyarakat Lombok yakni Terune
(laki-laki) yang memainkan gendang Beleq dan Dedare (perempuan) yang
menyuguhkan kocor tembikar berisi air bersih. Serta visualisasi logo 6 Sub
Holding Pertamina sebagai kolaborator karya yang kesemuanya dibalut dengan alur
garis dan warna yang bermakna energi positif.
“Dengan keterbatasan ruang dan waktu, mahakarya mural
Mandalika Art Tunnel ini sukses dikerjakan melalui praktik kerja kolaboratif,
yang mengingatkan saya pada budaya gotong royong atau besiru (re : bahasa
Sasak).” jelas Altha Rivan Founder dari Paerstud.
“Bangga dan terharu kami diberi kepercayaandan terlibat
langsung untuk memberikan visual yang indah dan keren ini. Sirkuit Mandalika
ini sedang menjadi perhatian dimata internasional, dan mungkin di antara
sirkuit yang lainya hanya di sirkuit Mandalika ini yang ada sentuhan Graffiti
dan Mural dari seniman lokalnya. Kami berharap hal ini bisa dijadikan untuk berbagi
energi positif dengan warna warni visual yang kami berikan dan juga menjadi
warna tersendiri yang khas di sirkuit Mandalika,” timpal Dado Founder Gardu
House memungkasi.
Sementara South Tunnel yang memiliki luas 731 meter
persegi dan menjadi jalurpenonton, dibidani oleh local hero asal Mataram
Lombok, Nusa Tenggara Barat, Paerstud. Bersama tim dari 20 orang visual artist
dari berbagai daerah di NusaTenggara Barat, Paerstud menghadirkan mural dengan
konsep berjudul Energizing Mandalika For A Brighter Indonesia.
Objek utama dari visual art yang digambarkan Paerstud dan
kawan-kawan adalah Burung Garuda yang bergerak maju ke arah yang lebih baik,
yang dipadukan dua objek entitas kultural masyarakat Lombok yakni Terune
(laki-laki) yang memainkan gendang Beleq dan Dedare (perempuan) yang
menyuguhkan kocor tembikar berisi air bersih. Serta visualisasi logo 6 Sub
Holding Pertamina sebagai kolaborator karya yang kesemuanya dibalut dengan alur
garis dan warna yang bermakna energi positif.
“Dengan keterbatasan ruang dan waktu, mahakarya mural
Mandalika Art Tunnel ini sukses dikerjakan melalui praktik kerja kolaboratif,
yang mengingatkan saya pada budaya gotong royong atau besiru (re : bahasa
Sasak).” jelas Altha Rivan Founder dari Paerstud.
“Bangga dan terharu kami diberi kepercayaandan terlibat
langsung untuk memberikan visual yang indah dan keren ini. Sirkuit Mandalika
ini sedang menjadi perhatian dimata internasional, dan mungkin di antara
sirkuit yang lainya hanya di sirkuit Mandalika ini yang ada sentuhan Graffiti
dan Mural dari seniman lokalnya. Kami berharap hal ini bisa dijadikan untuk
berbagi energi positif dengan warna warni visual yang kami berikan dan juga
menjadi warna tersendiri yang khas di sirkuit Mandalika,” timpal Dado Founder
Gardu House.
Komentar
Posting Komentar